Keutamaan Puasa bagi orang yang berpuasa
_____________
K E U T A M A A N
P U A S A D A N
O R A N G Y A N G
B E R P U A S A
***********************
# Allah Tabaraka
wa Ta'ala berfirman,
"WAHAI ORANG-ORANG
YANG BERIMAN! DIWAJIBKAN
ATAS KAMU BERPUASA,
SEBAGAIMANA DIWAJIBKAN
ATAS ORANG-ORANG
SEBELUM KAMU, AGAR
KAMU BERPUASA."
(QS. Al-Baqarah : 183)
# Dalam Hadits Shahih
Qudsi. Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu 'anhu,
dari Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda,
"ALLAH TA'ALA BERFIRMAN:
'SETIAP AMALAN ANAK
ADAM ITU MILIK DIRINYA,
KECUALI PUASA.
PUASA ITU UNTUK-KU
DAN AKU YANG AKAN
MEMBALASNYA.
SUNGGUH, BAU MULUT
ORANG YANG BERPUASA
LEBIH WANGI DI SISI ALLAH
DARI PADA AROMA KESTURI.'"
(HR. Al-Bukhari, X/5927,
HR. Muslim II/161,
HR. Ahmad, XI/7775 dan
HR. An-Nasa'i, IV/164)
_________________
U l a s a n p e r t a m a :
*********************
Kata :
"A s h - S h a u m"
( p u a s a )
Atau :
"A s h - S h i y a a m"
• Secara Etimologi
(bahasa) artinya ialah
bermakna :
"M e n a h a n D i r i."
•Sedangkan secara
Terminologi (syariat),
Artinya ialah :
"M e n a h a n D i r i
Dengan Niat tertentu untuk
Tidak makan dan minum,
Tidak mengeluarkan air mani,
Tidak dan muntah dengan
sengaja yang dimulai dari
terbit fajar hingga matahari
terbenam."
PUASA tergolong kewajiban
syariat yang tegas.
Hal ini berdasarkan Nash
Al-Qur'an, As-Sunnah,
dan Ijma' Umat,
"BULAN RAMADHAN ADALAH
(BULAN) YANG DI DALAMNYA
DITURUNKAN AL-QUR'AN,
SEBAGAI PETUNJUK BAGI
MANUSIA DAN PENJELASAN-
PENJELASAN MENGENAI
PETUNJUK ITU DAN PEMBEDA
(ANTARA YANG HAQ DAN
BATHIL). KARENA ITU,
BARANG SIAPA DI ANTARA
KAMU ADA DI BULAN ITU,
MAKA BERPUASALAH."
(QS. Al-Baqarah : 185)
_______________
U l a s a n K e d u a :
*******************
Kata :
"K h a l u u f u n"
(bau mulut orang puasa).
Ada kalimat:
"K h a l a f a f u u h u."
(artinya bau mulut orang
Itu berubah / berbau)
Maknanya adalah
Bau mulut orang yang
berpuasa (berbau),
Lebih Wangi di sisi Allah
Daripada Aroma Kesturi.
_______________
U l a s a n K e t i g a :
*******************
"K a r e n a P u a s a i t u
u n t u k - K u d a n A k u
y a n g a k a n m e m b a l a s
- N y a. "
Al-Hafizh Ibnu Hajar
Al-Atsqalani Rahimahullah
Ta'ala menerangkan dalam
Fat-hul barrin
Dan menuturkan bahwa,
"Para ulama berbeda
Pendapat dalam
memaknai Firman-Nya.
Mengingat seluruh Amal
Ibadah memang untuk Allah,
dan Dia pula yang akan
Membalas semua itu.
Dan, ada 10 pendapat
Ulama terkait hal ini,
yakni :
1. RIYA TIDAK TERJADI
Pada Ibadah puasa,
tidak seperti halnya
sifat ini terjadi pada
Ibadah yang lain.
2. HANYA ALLAH
Yang mengetahui kadar
Pahala dan pelipatgandaan
kebaikan amalan ini.
3. PUASA ITU
Ibadah yang paling
disukai dan utama
di sisi-Nya.
4. PENYANDARAN
(idhafah) Puasa kepada
Allah Ta'ala tidak lain
bertujuan memuliakan
dan mengagungkannya.
Sama seperti kata,
'Baitullah' (rumah Allah),
Meski seluruh rumah
hakikatnya milik Allah.
5. TIDAK BUTUH
Kepada makanan dan
Pemuas syahwat lainnya
ialah Sifat Rabb 'Azza wa
Jalla, Saat orang puasa
mendekatkan diri dengan
Amalan yang sesuai dengan
sifat sifat ilahi, maka Allah
pun menyandarkan ibadah
ini kepada-Nya.
6. SAMA SEPERTI
MAKNA DI ATAS
hanya saja ditujukan
kepada Malaikat, karena
tidak butuh makan dan
Pemuas syahwat juga
merupakan sifat mereka.
7. PUASA ADALAH
Ibadah yang murni untuk
Allah Ta'ala. Manusia tidak
punya bagian dari ibadah
yang mulia ini.
8. PUASA TERGOLONG
Ibadah yang tidak dijadikan
sebagai sarana untuk
menyembah kepada selain
atau menyukutukan Allah.
Ini berbeda dengan shalat,
sedekah, thawaf, dan
Ibadah semacamnya.
9. SELURUH AMAL
Ibadah digunakan untuk
menggantikan kezhaliman
yang dilakukan seseorang
terhadap orang lain,
kecuali Puasa.
10. PUASA MERUPAKAN
Ibadah yang tidak terlihat
sehingga tidak dicatat oleh
para Malaikat pencatat amal,
Ia tidak sebagaimana
dicatatanya amalan-amalan
yang lain.
{{{ Al-Hafizh Ibnu Hajar
Al-Atsqalani rahimahullah
kemudian mendiskusikan
dan membantah dalil-dalil
para pengusung Sepuluh Pendapat ini.
lalu dia menguatkan
Pendapat yang Pertama
dan Kedua.
Setelah menyebutkan
pendapat kedua, yaitu:
"Wallahu Ta'ala A'lam
Pahala dan Pelipatgandaan
kebaikan puasa ini.
ia pun menukilkan
Penjelasan dari
Al-Qurthubi rahimahullah :
"Maknanya, Ukuran Pahala
Semua Amal sudah diketahui
Manusia, yaitu dilipatgandakan.
Mulai dari 10 hingga 700 X lipat,
Bahkan hingga jumlah yang
dikehendaki Allah Ta'ala;
Kecual Puasa, karena Allah
membalasnya tanpa batasan
tertentu."}}}
(Lihat Fat-hul barri bab Shaum
Oleh Ibnu Hajar Al-Atsqalani
Rahimahullah. Penukilan dari
Kitab Syarah Shahih Al-Hadits
Al-Qudsiyah, hal. 182-183;
Oleh Syaikh Ishabuddin
Ash-Shababithi Rahimahullah)
Maraji:
- HR. Bukhari.
- HR. Muslim.
- HR. An-Nasa'i.
- HR. Ahmad.
- Syarah Shahih Hadits Qudsi.
- Fat-hul barri.
~ Wallahul Musta'an ~
(Muhammad Fauzan
As-Sinany As-Salafy)
Comments[ 0 ]
Posting Komentar